Pages

Rabu, 12 Oktober 2011

CURHAT SANG SUSTER

Pagi itu klinik masih sangat sibuk, sekitar pk. 09.30 seorang pria tua berusia 70an datang untuk membuka jaitanpada luka di ibu jarinya.
Saya menyiapkan berkasnya dan menyuruhnya untuk menunggu. karena pada pagi itu semua dokter sedang pada sibuk. setidaknya dia baru bisa ditangani 1 jam kemudian.

Ketika menunggu pria tua itu nampak sangat kegelisahan, sebentar-bentar melirik jam tangan. saya jadi merasa kasihan melihat sang kakek itu.
Jadi ketika saya sedang luang saya sempatkan untuk menghampiri sang kakek. saat melihat lukanya saya merasa luka itu sudah cukup baik dan sudah kering, tinggal membuka jahitan saja, dan memasang perban baru.

Atas persetujuan dokter saya melakukan hal itu karena hal itu tidak terlalu sulit.
Sambil mengobati lukanya kusempatkan diri untuk mengobrol bersamanya. dan kutanyai dia apakah kakek punya janji sehingga terburu-buru??
kakek itu tak menjawab.
ternyata kakek itu ingin pergi ke rumah jompo untuk makan siang dengan istrinya, seperti yang Ia lakukan setiap hari.

Ia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat sejak istrinya mengidap ALZHEIMER.
Lalu saya bertanya, apakah istrinya akan marah jika ia datang terlambat?
dia menjawab, istrinya sudah tak mengenalinya sejak 5 thn yang lalu. Saya sangat terkejut dan berkata: kakek tetap kesana walaupun istri kakek sudah tidak mengenali kakek lagi??

kakek tersenyum dan berkata:

dia memang tidak mengenali saya. Tetapi saya mengenali diakan??.

Saaya terus menahan airmata sampai kakek itu pergi.
Cinta sejati tidak perduli dengan apa yang terjadi, sekarang, kemarin, atau kapanpun.....

0 komentar:

Posting Komentar